Senin, 14 Februari 2011

PUISI MENGENANG MERAPI

(setelah berlalu menjejak tahun baharu)

semua jadi kelabu
dibalut debu beribu
disambar duka dan pilu
dalam ribut panas menderu

Merapi, datang dengan benci
setelah lama menjadi saksi
noda kelam manusia alpa
marah dendam tiada tara

Merapi, merampas tawa menjadi sendu
menduga iman di celah buntu
dan fikir menggugah nurani,
apakah perlu meratap pilu
atau, bangkit mencari restu

WARDAH MUNIRAH
Bandar Baru Selayang

Berita Minggu, 13 Februari 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar